♡Annyeong Haseo♡

Image and video hosting by TinyPic

Update. Status. !

gyaaa.. saya kehilangan kucing ! !
kalau ada yang nemu, tolong antar ke rumah yaa..
TT_TT
- - Our Journal - -

This is about everything...

Image and video hosting by TinyPic

Kamis, 16 September 2010

Turtles can Fly

A heartbreaking story of children at war~

Ini adalah sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan anak-anak pengungsi Irak (orang-orang Kurdi), yang berjuang mempertahankan hidupnya...
---------------------------------------------------------------------------------------------

Yosh! Yo, yo kawan jumpa lagi dengan eunnatsu hyukkie crimson chan di sini! *plakk…*. Eh, iya.. Maksudnya ketemu lagi dengan anie-sama. Yo, yo –masih gaya nge-rap-, ngomong-ngomong di postingan kali in ana mau review mengenai film yang ana tonton kemaren-kemaren. Hehe, biasanya kan pas suasana lebararan begini banyak film-film bagus yang di putar, *cliing..* daripada nonton film di bioskop gelap-gelapan terus bayar lagi, ckckck… mendingan nonton dirumah saja, gratis lagi! Nah, saat kali pertama iklannya ditayangkan, zleb… ana langsung jatuh cinta pada film ini! Film ini berjudul ‘Turtles can fly’. So, pengen tahu sinopsisnya? Check it out_

Disclaimer: Anie-sama doesn’t own turtles can fly. But anie-sama only explain about this film. So, happy reading!_

Synopsis

The first film to be made in Iraq after the fall of Saddam Hussein, the devastating Turtles Can Fly is set in a Kurdish refugee camp on the Iraqi-Turkish border just before the US invasion in spring 2003.
Director Bahman Ghobadi concentrates on a handful of orphaned children and their efforts to survive the appalling conditions: there’s the entrepreneurial Satellite, the armless clairvoyant Henkov, and his traumatised sister Agrin, who herself is responsible for a blind toddler. Using an entirely non-professional cast, Ghobadi vividly immerses the viewer in the nightmarish realities of daily existence in this makeshift community'
-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.


Film karya Brahman Ghobadi ini menceritakan mengenai keadaan anak-anak Irak korban perang Irak-Amerika. Alkisah, nun jauh di Irak sana, tepatnya di desa tempat kaum Kurdi tinggal  -Di bilang desa, tapi lebih mirip di sebut dengan kamp-kamp pengungsi, soalnya penduduk-penduduknya tinggal di kamp pengungsian. Dan sedihnya, di desa mereka banyak di tanam ranjau darat. Jadi jika mereka tak berhati-hati, bisa saja mereka terkena ranjau darat itu. Dan DHUAR...! mereka dapat kehilangan anggota tubuhnya atau bahkan nyawanya.

Karena kondisi yang seperti itu, anak-anak di sana banyak menjadi korban perang. Ada yang kehilangan anggota badannya karena ledakan ranjau darat, atau bahkan kehilangan orang tua mereka. Dan untungnya, ada satu anak yang memimpin teman-temannya, julukannya ’SATELLITE’ (Soran Ebrahim) . Hehe, kenapa satellite? Karena dia menjadi penghubung desanya dengan dunia luar. Satellite biasa mengkomandoi teman-temannya untuk mengambil ranjau-ranjau darat untuk di jual kembali di pasar gelap. Nah, uang itulah nantinya akan di pakai untuk menyewa senjata agar mereka bisa berlatih. Singkatnya, dia adalah anak yang dapat diandalkan. Satellite menyukai seorang anak perempuan bernama Agriin (Avaz Latif).

 

Agriin tinggal bersama kakaknya, Henkov (Hiresh Feysal Rahman). Kakaknya kehilangan kedua tangannya karena akibat ledakan ranjau, tapi dia memiliki kemampuan untuk meramal masa depan. Satellite mengetahui kemampuan Henkov, dan Henkov pun memberitahukan bahwa kedatangan Amerika ke desanya semakin dekat dan dekat.



Agriin dan kakaknya merawat seorang anak laki-laki lucu berusia 3 tahun yang bernama Risa (Saddam Hossein Feysal). Jadi ceritanya, Risa itu adalah anak dari orang yang sudah membunuh orang tua mereka. Terus kita pun akan di kejutkan, karena rupanya Risa itu adalah anak agriin, karena perbuatan tentara Irak atau Amerika ya? *plaak... author di geplak pakai sendal jepit*. 


Agriin sering meminta kepada kakaknya agar mereka segera pergi berdua saja dari kamp pengungsian itu tanpa membawa Risa, toh nantinya bakal ada orang yang mau merawat anak itu, pikir agriin. Tapi kakaknya yang bijaksana menolak permintaan Agriin. Beberapa kali agriin mencoba mencelakai anaknya, karena ia bingung dengan nasib anaknya nanti. Sampai akhirnya, kakaknya yang sedang tertidur di kamp pengungsian pun terbangun, dalam mimpinya ia melihat agriin membawa anaknya ke suatu danau, kemudian agriin mengikatkan kaki anaknya ke batu dan batu itu pun langsung di cemplungkan ke air. Kakaknya terbangun dari mimpinya dan langsung bergegas pergi ke danau itu, namun Risa kecil itu sudah gak bisa tertolong, padahal satellite sudah mencoba menolong. Kemudian sambil menangis henkov pun mencari adik perempuannya itu, akhirnya ia menemukan sepatu ungu agriin di tepi tebing. Namun agriinnya sudah gak ada, Agriin sudah keburu mengakhiri hidupnya dengan loncat dari tebing itu.

Hiks, kasian sekali kan? Film ini menyedihkan sekali. Endingnya, rupanya apa yang di ramalkan henkov itu benar, akhirnya tentara Amerika itu benar-benar datang ke Desa mereka...*



Ini dia cover dvd-nya...




Image and video hosting by TinyPic


Starring: Soran Ebrahim, Avaz Latif, Hiresh Feysal Rahman, Saddam Hossein Feysal
Directed by: Bahman Ghobadi
Produced by: Bahman Ghobadi



Image and video hosting by TinyPic


Taraaaa..! Bagi yang suka membaca. Ada novelnya juga lhoo.. :D






Image and video hosting by TinyPic

kasian ya, Ini scene saat Satellite di bawa ke rumahnya karena kakinya kena ranjau darat. Ia kena ranjau darat karena menyelamatkan Risa. (hiks)


Image and video hosting by TinyPic

Agriin dan anaknya, RISA. Huwee.. Risa lucu banget!
sayangnya dia buta. 


Image and video hosting by TinyPic

Agriin yang di film lebih cantik dari foto ini lho! swear..


Image and video hosting by TinyPic

Ini Satellite dan anak buahnya. Satellite yang memakai baju merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar