Tanggal 5 Februari 2010
Hmmm, Oke. Jangan tanya apa-apa dulu. Karena sekarang ana mau menenangkan diri. Huuuuuuuftttt….. Haaaahhhh…. 3x….
Nah, Bloggy. Pernahkah kalian mengalami banyak kejadian dalam satu hari? Sampai-sampai kalian lupa apa saja kejadian itu? Ya, saking banyaknya sehingga tak bisa dicerna oleh kepala kalian sendiri. Bayangkan itu! Dan, ana pun merasakannya. Satu hari dengan banyak kejadian yang memusingkan!! Yang menyebalkan, menyeramkan, membosankan sampai menyedihkan!!
1.)Pertama. Tentu saja dimulai ketika ana datang ke sekolah. Bayangkan! Pertama datang saja, sudah ada kejadian yang buat ana geleng-geleng kepala. Begini, kemaren ana
Tapi kayaknya pertengkaran berubah jadi aneh deh, bukan hanya ngebela Iid, tapi akhwat juga cek-cok sama Riski. Saling balas mengejeklah, yaitu dengan adu mulut atau gak dengan membalas membuat gambar gajah dgn perut yg buncit!!! Astaghfirullah…
2.)Kedua. Selama jam pelajaran ust. Tono bukannnya belajar, kami malah asyik cerita-cerita seram. Mumpung ustadnya lagi gak ada, daripada bengong gak jelas lebih asyik cerita-cerita yang berbau seram
3.)Ketiga. MAI kali ini ada yang baru, soalnya kakak mentoring kami yang lama gak datang karena ke rumah sakit. Daaaan…. yang menggantikannya adalah kak afshah, kalo gak salah sih. Kakaknya asyik, baik, dan yang penting punya tai lalat di dekat dagu! Kenapa emangnya dengan tai lalat di dekat dagu?? Begini saudara-saudari, soalnya ana suka orang yang punya tai lalat disekitar muka, habiss imut-imut, lucu sih.
Eh, eh! Kok pada ngomongin soal tai lalat sih?!
Sebenarnya bukan itu yang membuat gempar kajadian kali ini, tapi yang membuat gempar adalah ikhwan! Atau lebih tepatnya si Ikhsan! Kejadiannya seperti ini, saat itu akhwat sedang asyik tilawah pada saat pelajaran MAI, dan yang ada di kelas itu hanya ada akhwat soalnya ikhwan MAI-nya di teras kelas. Nah, padahal kelas lagi anteng-antengnya, tiba-tiba saja Ikhsan nongolin kepalanya di pintu. “Bilang sama *******, kalau bang ***** suka *******”, katanya tiba-tiba seperti orang berbisik. Khaulah pun nyadar dan bilang, “Apa???”. Ikhsan pun kembali berbisik hal yang sama. Dan Khaula kembali bertanya hal yang sama pula. Akhirnya Ikhsan pun berulang kali mengucapkannya, daaaann dengan nada berbisik. Lalu Ikhsan pun nyelonong pergi, sementara akhwatnya melongo kayak sapi ompong karena mendengar perkataan ikhsan yg diluar perkiraan tadi, heran ya? Kok bisa ikhsan seberani itu ngomong sama akhwat yg bejibun itu, apalagi ngomong hal yang aneh pula? Benar-benar aneh ikhwan ibnu rusyd jaman sekarang ya. Sebenarnya bukan yang di bilang ikhsan itu yang aneh, terlepas itu benar atau tidak. Toh, ******* juga tidak peduli. Tapi beraninya ikhsan itu yg perlu ditanyakan, sebenarnya a-da a-pa?
4.)Keempat. Kejadian yang beda pada saat pelajaran MAI. Disela-sela MAI Fifi permisi, dan tibanya di kelas Fifi malah panik. Kak afshah pun meminta agar Fifi bercerita pada kami semua. Ternyata ini soal kak inas dan fifi. Waktu itu kalau gak salah fifi naik tangga, tiba-tiba saja kak Inas malah meninju bahu Fifi. Dan tak itu saja, kak Inas juga menghalang-halangi Fifi naik ke atas, tak terima digitukan, Fifi pun malah mendorong kakak-kakak itu dan segera melesat menuju kelas. Sebenarnya kak Inas itu bukan marah tanpa sebab (MTS), sehingga seenak-enaknya meninju Fifi. Tapi itu semua juga salah kami, soalnya waktu habis wudu’, kami bertemu kak inas di tangga, dan ding dong Adepun punya ide untuk menjahili kak inas yaitu dengan cara menghalangi kak inas naik tangga. Ya sudah, ade pun bersatu dgn Fifi utk menjalankan ide jahilnya.
“Wooy… misi lah. Seriuslah wooyy…”, kata Kak Inas dengan marah. Tapi Fifi dan Ade terus-terusan saja menghalangi Kak Inas. Dan di puncak tangga kak Inas pun menggurutu, “Dasar ibnu-ibnu, lihat aja nanti….!,” katanya ketus sambil berjalan ke Al-Kindy.
Nah, sorenya baru mereka pun berdamai. Huft. Syukurlah. Padahal cuma masalah itu pun, masa’ kita mesti berantem hanya karena hal kecil? Gak sehat dong….
5.)Kelima. Ini kejadian menyedihkan di saat pulang sekolah. Begini, masa’ teman-teman bilang kalau ust. Heri mau pindah ke SD? Yang bener aja
Awalnya, ana hanya menduga itu cuma gossip yang di buat teman-teman ana. Tapi lama-kelamaan kok kayaknya itu keterlaluan, serius! Ini bukan mimpi! Atau apalagi bualan teman-teman ana. Kalau iya itu kerjaan mereka, kurang kerjaan sekali
Dan ternyata berita itu benar, ana lihat teman ana banyak yang nangis, anak kelas 8, maupun adek-adek kelas 7… semua matanya banjir….
Jadi, berita itu gak bohong dong?
“Tadi kami ajak ust. Heri demo, tapi ust-nya gak mau. Kata ust, ustad mau nenangin diri dulu di atas,” kata seseorang. “Woooy, demo yok wooy….,” ajak yang lainnya, “Kita ketemu sama ust. Sanjaya,”, lanjutnya.
Hiks, hiks… jadi, ust. Heri beneran pindah, sob. Bagaimana ini? Masa’ ust kita mau di ambil?? Hhuhu. Gimana dong?
By: Hairatunnisa’ (Ani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar